Apakah Fair and Lovely Halal? Kajian Mendalam tentang Kehalalan Produk Pemutih Kulit

Wulan Rahayu

Produk pemutih kulit seperti Fair and Lovely telah menjadi topik perdebatan di kalangan konsumen Muslim, terutama terkait status kehalalannya. Sebagai salah satu merek pemutih kulit terpopuler di dunia, Fair and Lovely sering dipertanyakan apakah mengandung bahan-bahan haram atau tidak. Artikel ini akan membahas secara detail komposisi, sertifikasi halal, pandangan ulama, serta implikasi syar’i terkait penggunaan produk ini.

1. Apa Itu Fair and Lovely?

Fair and Lovely adalah produk kosmetik pemutih kulit yang diproduksi oleh Unilever. Diluncurkan pertama kali di India pada tahun 1975, produk ini telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia, Pakistan, dan negara-negara Timur Tengah. Fair and Lovely mengklaim dapat mencerahkan kulit dengan mengurangi produksi melanin melalui kandungan aktif seperti niacinamide, vitamin C, dan gluthathione.

Namun, produk ini juga menuai kontroversi karena dinilai mempromosikan standar kecantikan yang diskriminatif, sehingga pada tahun 2020, Unilever mengubah nama produk ini menjadi "Glow & Lovely" sebagai upaya rebranding.

2. Komposisi Fair and Lovely

Untuk menentukan kehalalan Fair and Lovely, penting untuk menganalisis bahan-bahannya. Beberapa komponen utama yang sering ditemukan dalam produk ini antara lain:

  • Niacinamide (Vitamin B3) – Berfungsi sebagai antioksidan dan pencerah kulit.
  • Gluthathione – Senyawa pemutih kulit yang bekerja dengan menghambat melanin.
  • Vitamin C – Bertindak sebagai pencerah alami.
  • Ekstrak Liquorice (Akar Manis) – Digunakan untuk menenangkan kulit.
  • Minyak Mineral – Turunan petroleum yang berfungsi sebagai pelembab.
  • Parfum – Sering kali mengandung alkohol.

Beberapa bahan seperti gluthathione dan minyak mineral perlu diteliti lebih lanjut karena bisa berasal dari sumber hewani atau sintetis. Selain itu, parfum yang mengandung alkohol juga menjadi sorotan karena alkohol bisa berasal dari fermentasi haram.

BACA JUGA:  Review Krim Malam LBC No. 18

3. Sertifikasi Halal Fair and Lovely

Salah satu cara termudah untuk memastikan kehalalan suatu produk adalah dengan melihat sertifikasi halal dari lembaga terpercaya. Di Indonesia, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) dan LPPOM MUI adalah otoritas utama yang memberikan sertifikasi halal.

  • Fair and Lovely di Indonesia: Beberapa varian Fair and Lovely telah mendapatkan sertifikasi halal dari MUI. Namun, tidak semua produknya bersertifikat, sehingga konsumen harus memeriksa kemasan dengan cermat.
  • Fair and Lovely di Negara Lain: Di beberapa negara seperti Malaysia dan Pakistan, produk ini juga telah mendapatkan sertifikasi halal dari lembaga setempat seperti JAKIM (Malaysia) dan Halal Food Authority (Pakistan).

Penting untuk dicatat bahwa sertifikasi halal bisa berbeda-beda tergantung formula dan negara produksinya.

4. Alkohol dalam Fair and Lovely: Apakah Diharamkan?

Salah satu isu utama dalam kehalalan kosmetik adalah kandungan alkohol. Beberapa produk Fair and Lovely mengandung alkohol denaturasi (SD alcohol/ethanol) yang digunakan sebagai pelarut atau pengawet.

Dalam Islam, alkohol diklasifikasikan menjadi dua:

  1. Alkohol yang memabukkan (khamr): Haram secara mutlak.
  2. Alkohol non-konsumsi (seperti dalam kosmetik): Ulama berbeda pendapat. Sebagian (seperti Majelis Ulama Indonesia) membolehkan selama tidak dimakan/minum dan kadarnya minimal.

Jika alkohol dalam Fair and Lovely digunakan sebagai bahan tambahan (bukan utama) dan tidak berasal dari fermentasi khamr, maka sebagian ulama membolehkannya. Namun, sebagian lain tetap menghindarinya sebagai bentuk kehati-hatian (ihtiyath).

5. Bahan Turunan Hewani dalam Fair and Lovely

Selain alkohol, bahan lain yang perlu dikaji adalah kemungkinan adanya turunan hewani, seperti:

  • Gliserin: Bisa berasal dari lemak hewan (babi/sapi) atau tumbuhan.
  • Kolagen: Umumnya berasal dari hewan, kecuali yang bersertifikat halal atau sintetis.
  • Asam stearat: Bisa berasal dari lemak hewani.
BACA JUGA:  Apakah Moisturizer Viva Bisa Dipakai Malam Hari? Ini Penjelasan Lengkapnya

Unilever sebagai perusahaan multinasional biasanya menyatakan sumber bahan-bahan tersebut dalam dokumentasi produk. Jika berasal dari hewan, harus dipastikan apakah hewan tersebut disembelih secara syar’i.

6. Pandangan Ulama tentang Penggunaan Produk Pemutih Kulit

Selain aspek kehalalan bahan, ada juga pertanyaan apakah menggunakan pemutih kulit diperbolehkan dalam Islam? Beberapa ulama berpendapat:

  • Jika tujuannya untuk menghilangkan noda atau penyakit kulit, maka hukumnya boleh.
  • Jika tujuannya mengubah ciptaan Allah (taghyir khalqillah), maka bisa jatuh pada hukum haram, sebagaimana disebutkan dalam hadis tentang larangan tato dan mengubah bentuk tubuh.

Oleh karena itu, penggunaan Fair and Lovely harus dilihat dari niat dan kebutuhan penggunanya.

7. Alternatif Produk Pemutih Kulit yang Halal

Bagi yang ingin memastikan kehalalan produk pemutih kulit, beberapa alternatif halal yang tersertifikasi MUI atau lembaga halal internasional antara lain:

  • Wardah White Secret (Indonesia)
  • Safi Natural Fairness (Pakistan)
  • Purete Professional Halal Whitening (Malaysia)

Produk-produk ini menggunakan bahan alami dan telah melalui proses sertifikasi halal yang ketat.

Penutup

Artikel ini telah mengupas tuntas status kehalalan Fair and Lovely dari berbagai aspek, mulai dari komposisi, sertifikasi, hingga pandangan ulama. Konsumen Muslim disarankan untuk selalu memeriksa label halal dan mempertimbangkan kebutuhan serta nilai syar’i sebelum menggunakan produk pemutih kulit.

Also Read

Bagikan: