Masker Sadoer: Keamanan, Legalitas BPOM, dan Rekomendasi Penggunaan

Wulan Rahayu

Masker telah menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama sejak pandemi COVID-19 melanda dunia. Salah satu merek masker yang banyak dicari adalah Masker Sadoer. Namun, banyak konsumen yang bertanya-tanya: Apakah Masker Sadoer sudah terdaftar di BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan)? Artikel ini akan membahas secara mendetail tentang keamanan, legalitas, dan rekomendasi penggunaan Masker Sadoer berdasarkan informasi dari berbagai sumber terpercaya.

1. Mengenal Masker Sadoer

Masker Sadoer adalah salah satu produk masker kesehatan yang banyak dijual di pasaran, baik secara online maupun offline. Masker ini dikenal dengan desainnya yang ergonomis dan bahan yang nyaman digunakan. Beberapa varian Masker Sadoer yang populer antara lain:

  • Masker Sadoer 3 Ply (masker medis sekali pakai)
  • Masker Sadoer KN95 (masker dengan filtrasi tinggi)
  • Masker Sadoer Kain (masker reusable)

Karena banyaknya produk serupa di pasaran, penting bagi konsumen untuk memastikan bahwa masker yang digunakan telah memenuhi standar keamanan dan legalitas, termasuk izin dari BPOM.

2. Pentingnya Memastikan Masker Terdaftar di BPOM

BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) adalah lembaga pemerintah Indonesia yang bertanggung jawab mengawasi peredaran produk kesehatan, termasuk masker. Sebuah masker yang telah terdaftar di BPOM berarti telah melalui proses pengujian untuk memastikan:

  • Keamanan bahan (tidak mengandung zat berbahaya)
  • Efektivitas filtrasi (kemampuan menyaring partikel udara)
  • Kesesuaian standar (SNI, ISO, atau standar internasional lainnya)

Menggunakan masker yang tidak terdaftar di BPOM berisiko terhadap kesehatan, seperti iritasi kulit, gangguan pernapasan, atau bahkan tidak efektif melindungi dari virus dan polusi.

3. Apakah Masker Sadoer Sudah Terdaftar di BPOM?

Berdasarkan penelusuran di situs resmi BPOM (cekbpom.pom.go.id), beberapa varian Masker Sadoer telah terdaftar dengan nomor izin edar (NIE). Namun, penting untuk selalu memeriksa ulang karena peredaran produk bisa berubah sewaktu-waktu.

BACA JUGA:  Manfaat, Cara Penggunaan, dan Rekomendasi Produk Cuci Muka dengan Asam Salisilat

Cara Mengecek Legalitas Masker Sadoer di BPOM:

  1. Kunjungi situs cekbpom.pom.go.id.
  2. Masukkan kata kunci "Sadoer" atau nomor registrasi yang tertera pada kemasan.
  3. Pastikan status produk "Aktif" dan sesuai dengan jenis masker yang dibeli.

Jika tidak ditemukan, kemungkinan produk tersebut belum terdaftar atau merupakan produk palsu.

4. Perbedaan Masker Sadoer yang Asli dan Palsu

Karena popularitasnya, beberapa oknum memproduksi Masker Sadoer palsu yang tidak memenuhi standar. Berikut ciri-ciri yang perlu diperhatikan:

Masker Asli:

  • Terdapat logo dan merek jelas pada kemasan.
  • Memiliki nomor izin BPOM yang valid.
  • Bahan lebih tebal dan nyaman saat dipakai.

Masker Palsu:

  • Kemasan tidak rapi atau tanpa logo resmi.
  • Tidak ada nomor registrasi BPOM.
  • Bahan tipis dan mudah robek.

Selalu beli dari distributor resmi atau toko terpercaya untuk menghindari produk palsu.

5. Rekomendasi Penggunaan Masker Sadoer

Jika Masker Sadoer yang Anda miliki sudah terdaftar BPOM, berikut tips penggunaannya:

  • Masker 3 Ply: Ganti setiap 4-6 jam atau jika sudah lembab.
  • Masker KN95: Dapat digunakan hingga 3 hari dengan penyimpanan yang baik.
  • Masker Kain: Cuci setelah dipakai dan pastikan lapisan filtrasi tetap efektif.

Pastikan masker dipakai dengan benar, menutupi hidung dan mulut sepenuhnya.

6. Alternatif Masker dengan Sertifikasi BPOM

Jika Anda ragu dengan keaslian Masker Sadoer, beberapa merek lain yang sudah terjamin BPOM antara lain:

  • Masker Sensi
  • Masker Medis Top
  • Masker KF94 dari merek terpercaya

Selalu cek ulang di situs BPOM sebelum membeli.

Dengan memastikan legalitas dan keamanan masker, kita dapat lebih optimal dalam menjaga kesehatan diri dan orang sekitar. Jangan lupa untuk selalu update informasi terbaru dari sumber resmi!

Also Read

Bagikan: